Dalam kamus KBBI menjelaskan bahwa kata "Bela" "Membela" adalah menjaga baik-baik; memelihara; dan merawat. Lalu bagaimana hakekat "Tuhan perlu dibela"? dan bagaimana ucapan "Tuhan tidak perlu dibela?"
Sekarang, kita ambil ucapan manusia yang sebagai orang lemah, bukan maksud menyamakan dengan Alloh. Ada dua kalimat yaitu hakekat "Tuhan Perlu Dibela" dan "Tuhan Tidak Perlu Dibela."
A. Tuhan Perlu Dibela
"Saya akan berjuang membela Tuan dalam menghadapi serangan mereka."
"Anda tidak perlu membela saya. Saya tidak perlu pembelaan anda. Saya mengerti bahwa anda menghormati saya. Tapi, tanpa pembelaan dari Anda, saya memang berkuasa memelihara diri sendiri, menjaga nama baik diri sendiri dan merawat diri sendiri."
"Tapi ijinkan saya tetap membela Tuan sebagai sebuah kewajiban seorang prajurit kepada panglima, kepada Tuan sendiri yang memang perkasa dalam penyerangan musuh-musuh."
"Itu adalah hak kemanusiaan anda karena saya pun mengajari hal itu."
B. Tuhan Tidak Perlu Dibela
"Saya TIDAK akan berjuang membela Tuan dalam menghadapi serangan mereka."
"Anda tidak perlu membela saya. Saya tidak perlu pembelaan anda. Saya mengerti bahwa anda menghormati saya. Tapi, tanpa pembelaan dari Anda, saya memang berkuasa memelihara diri sendiri, menjaga nama baik diri sendiri dan merawat diri sendiri."
"Tapi ijinkan saya tetap TIDAK membela Tuan sebagai sebuah kewajiban seorang prajurit pada panglima, kepada Tuan sendiri yang memang perkasa dalam penyerangan musuh-musuh."
"Itu adalah hak kemanusiaan anda karena saya pun TIDAK mengajari hal itu."
----
Secara bahasa, mana yang lebih pantas diucapkan oleh seorang hamba, anak buah, bawahan kepada tuannya? Apalagi ucapan kepada Tuhan yang maha perkasa, tanpa pembelaan manusia pun tetap perkasa? Hati nurani yang berbicara untuk menjawab...
Home »
Menulis dan Berbicara
» Hakekat Tuhan Perlu Dibela - Hakekat Tuhan Tidak Perlu Dibela
No comments:
Post a Comment